March 08, 2009

Ketika kumpulan cerita di Blog yang katanya Lucu diangkat ke layar lebar

Dulu pager, sekarang Blackberry
Dulu friendster, sekarang facebook

Dulu diary, sekarang Blog

Dulu Warkop DKI, sekarang tetepppp Warkop DKI


Sekitaran tahun 2004, ketika saya baru berpredikat mahasiswa, yang namanya blog sudah cukup populer. Semakin kesini rupanya kepopuleran blog sudah tak terbendung lagi. Rasanya hampir semua manusia yang kenal komputer dan internet go-blog.
Wabah blog in tak hanya sebatas dunia maya saja, tetapi mulai direalisasikan dalam bentuk benda berwujud buku. Cobalah tengok di toko buku, tak akan sulit menemukan buku, atau novel yang diangkat dari cerita atau kisah di blog.
Wabahnya semakin mengganas, ketika akhirnya blog di film-kan, diceritrakan lewat layar lebar. Wow...dahsyat juga rupanya kekuatan blog, hampir sedahsyat kekuatan cinta..(hahahahahah)

Tersebutlah Kambing Jantan, sebuah blog yang katanya dari seorang pelajar bodoh, dan sekarang di film-kan dengan sutradara Rudi Soedjarwo. Seperti apa ya kira-kira filmnya???




Ini cerita versi gw (blogger pemula, dengan selera humor sangat rendah, dan suka sok tau)
  • ngecek jadwal tayang Kambing Jantan, memutuskan nonton di Ciwalk XXI, janjian dengan dua orang teman, mendapati suasana XXI yang cukup ramai dimana sebagian besar pengunjung ternyata calon penonton Kambing Jantan, membeli cemilan, dan duduk manis menunggu pintu teater dibuka.
  • sembari menunggu pintu teater dbuka, gw bernostalgia sejenak, mengingat kapan gw baca bukunya si Raditya Dika ini, yang jelas waktu itu gw cukup terhibur oleh humor-humor di buku itu, walaupun pada akhirnya buku-buku Pidi Baiq lah yang berhasil bikin gw ngakak-ngakak berlinang air mata.
  • pintu teater dibuka juga, ok...ready...long weekend gini emang cihuy kalo diisi dengan ketawa-ketawa.
  • film dimulai, dengan adegan Pong Harjatmo yang memerankan bapaknya Dika tengah berada di mobil dengan baju terbalik dan tangannya seperti mengorek-ngorek isi di dalam celana dalamnya...
  • film berlanjut, dan entah kenapa gw tiba-tiba sibuk sms-an, minum, gonta ganti posisi duduk, mikirin abis ini mau makan apa, dan berapa lama lagi film ini akan berakhir.
Sodara-sodara....film ini jelek...karena "SALAH GW, BUKAN SALAH TEMEN-TEMEN GW"
  • salah gw, karena berekspektasi terlalu tinggi terhadap film ini
  • salah gw, karena selera humor gw yang sepertinya harus dibenahi
  • salah gw, karena gw terlalu telmi untuk mengikuti film ini
  • salah gw, karena gw terlalu mempersiapkan diri untuk tertawa mengingat cerita-cerita konyol bin lebay si dika di buku
  • salah gw, karena memutuskan nonton pas weekend, di XXI pulak, which is tiketnya lebih mahal, untung aja ga jadi di Blitz
  • salah gw, karna gw ga tau mau ngontak Rudi Soedjarwo kemana, soalnya gw mo minta duit gw dibalikin lagi...hahahahaha
  • salah gw, karna gw ga bisa ketemu Edric dan Aditya Sofyan buat bilang makasih atas upaya penyelamatan yang mereka lakukan di film ini. Edric atas perannya sebagai Harianto, dan Adtya Sofyan buat Adelaide song nya...
  • aghhhhh...salah gw deh....



4 comments:

  1. duh, setelah baca repiunya kok kayaknya gak bagus ya. apa jauh dari bukunya dika ya. atau malah rudi yang gak nangkap isi bukunya dika. duh.

    untung....(bukan salah gw)hihihihi

    ReplyDelete
  2. kalo kata dika di webnya dia mas, ini bukan komedi ala warkop, tapi komedi ala woodyallen getoh (berarti salah gw lagi kan mas..hahahahaha)
    dan katanya si dika ini terlibat dalam semua rangkaian pembuatan film ini, which is almost 3 years....aduhhhh....yasudlah..mending nonton jermal

    ReplyDelete
  3. iya stuju banget!
    mungkin karena ekspektasi penonton yang kelewat tinggi lantaran emank novelnya kocak banget....tapi setelah nonton pilemnya, kok malah jadi SINETRON begini...
    gue aja menemukan diri gue yang sedang berantem dengan sisi diri gue yang lain yang pengen walk-out...haha!

    ReplyDelete
  4. dan sepertinya pelemnya ga sakses sakses amat yakkk

    ReplyDelete