April 20, 2009

Mimpi-mimpi berbau Sci-fi yang melelahkan






Gara-gara sedang terjangkit demam menonton "Fringe", tv series bernuansa Sci-Fi , tidur saya menjadi 'agak' tidak biasa.
Sebenarnya saya cukup jarang bermimpi di kala tidur. Kalaupun mimpi biasanya suka aneh, teu puguh, dan biasanya kalo bangun saya lupa tadi mimpi apa.

Nah...sekarang boro-boro lupa...saya malah punya visualisasi sendiri, bahkan memikirkan kelanjutan dari mimpi-mimpi saya. Memang, sudah hampir 3 minggu saya mengalami mimpi yang bikin saya lelah ketika bangun tidur..hihi.

Saya ceritain sedikit contoh mimpi saya dalam 3 minggu ini :
  • Saya sedang menyetrika pakaian. Lalu tiba-tiba temen kosan datang ke kamar mau minjem CD Fariz RM. Karena tumpukan cd saya yang awut-awutan, jadi saya meminta keringanan hati si teman untuk nyetrikain baju sembari saya nyari cd yang dia pengen. Pas lagi ngubek-ngubek CD, si teman tiba-tiba teriak, ternyata setrikaan yang dia pegang bergerak sendiri dan menembus perutnya, lalu setrikaan itu meliuk-liuk di perut si teman, kemudian mata, hidung dan telinganya berasap, dan tak lama perutnya meledak, dan kamar saya dipenuhi darah. Kejadian ini saya perkirakan terinspirasi dari salah satu episode di Fringe, ketika tiba-tiba di perut salah seorang wanita meliuk-liuk makhluk aneh yang awalnya seukuran telor lalu membesar menjadi bayi kakek tua.hihihi

  • Ayah saya dirawat di Rumah Sakit, karena Asam Urat. Namun tiba-tiba rekan kerja saya mengatakan bahwa di beberapa RS lain didapati pasien asam urat yang mendadak meninggal padahal tidak dalam kondisi kritis, dan setelah difisum ditemukan makhluk kecil yang aneh dalam jantungnya. Herannya semua pasien yang meninggal berzodiak Capricorn, persis seperti zodiak ayah saya. Rasanya jantung saya berhenti berdetak mendengar kabar dari si teman. Yang saya takutkan pun terjadi, ketika saya meninggalkan ruang rawat Ayah saya, ternyata ada beberapa penyelundup yang menyuntikkan sesuatu ke ujung jari jempol kaki ayah saya. Saya berusaha mengejar para penyelundup itu, persis seperti adegan kejar-kejaran di film2 action, dan ketika saya berhasil menangkap salah satu penyelundup yang menggunakan masker tersebut, saya sangat shock, karna ternyata wajah dibalik masker itu rekan kerja saya sendiri. Setelah saya paksa, dia mengaku bahwa dirinya bekerja untuk sebuah perusahaan multi internasional yang tengah mengembangkan sebuah proyek terkait dengan vaksin asam urat. Dia menegaskan bahwa ketika vaksin yang tadi disuntikkan ke ayah saya akan merenggut nyawa ayah dalam waktu 1 jam. Saya menangis sejadi-jadinya memohon kepadanya untuk menyelamatkan kembali nyawa ayah saya, menghentikan upaya vaksin maut yang akan membunuh ayah. Saya terus menangis hingga tak lagi air mata yang keluar, tapi darah. Saya terbangun dalam keadaan menangis, rupanya saya menangis betulan di mimpi...
Sebenarnya masih banyak cerita-cerita aneh lainnya yang saya alami di mimpi. Saya tulis di notepad, buat cadangan kalo suatu hari jadi penerus si sinting J.J Abrams...haha

Tapi saya masih belom kapok untuk mengulangi menonton episode-episode Fringe. Tiap episode ternyata memiliki kaitan, dan ada petunjuk-petunjuk yang ternyata sudah muncul dari episode satu tentang teka-teki terbesar dalam film ini. Walaupun akhirnya menimbulkan efek yang agak gila pada aktivitas tidur saya.

April 05, 2009

Pak Jero Wacik...apa kabar???


Cakep ga, bapak yang diatas???bebaskeun lah...tipikal bapak-bapak yaaa....
Tapi begitu-begitu si bapak ini punya magic loh...punya kekuatan...mungkin nanti bisa dimasukin ke serial Heroes final season...:D
Namanya Jero Wacik, bagi yang ga tauk, dia adalah bapak Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, yang mana dengan begitu sigap mengeluarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Permenbudpar) Nomor: PM.55/PW.204/MKP/2008, tertanggal 25 November 2008, tentang pemanfaatan jasa teknik film dalam negeri dalam kegiatan pembuatan dan penggandaan film nasional, serta film impor.
Peraturan apa sih itu??baca aja disini.

Setelah saya cerna, rupanya peraturan itu menyebabkan impor film asing hanya dapat dilaksanakan dalam bentuk master negatif atau dupe negatif film yang merupakan hasil reproduksi dari master negatif film. Sedangkan penggandaan kopi film yang akan dipertunjukkan di Indonesia wajib menggunakan jasa teknik film di Indonesia.

Bioskop atau media elektronik dilarang mempertunjukkan atau menayangkan film nasional dan film impor sebelum dinyatakan lulus sensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Lulus sensor itu hanya untuk copy film hasil penggandaan perusahaan jasa teknik film dalam negeri yang telah memiliki izin usaha jasa teknik film.

Walhasil film-film asing yang sudah diberi jadwal tanggal rilisnya di bioskop Indonesia ditunda penayangannya. Gosip-gosipnya, pihak Hollywood sana ogah menyerahkan bentuk master negatif untuk dikopi di Indonesia untuk menghindari pembajakan, sekaligus khawatir apakah jasa teknik penggandaan film di Indonesia mampu menghadirkan kualitas salinan yang oke punya.

Saya curiga, sepertinya Pak Jero ini terobsesi untuk melihat industri film dalam negeri berkembang pesat dan cepat, seperti film Ayat-Ayat Cinta yang fenomenal itu. Sekarang sih udah mulai kelihatan gejala-gejalanya, coba aja ke 21, XXI, pasti yang diputar film-film Indo semua. Bukannya ga seneng ya (emang ga seneng), kita-kita kan butuh menonton film-film asing juga pak, masa iya Star Trek, Watchmen, Behind Enemy Lines, Harry Potter dan puluhan film-film asyik lainnya yang akan rilis tahun 2009 harus saya tonton versi dvd bajakannya pak.....
ga asik ah si Bapak.....:(:(:(